KISI n Soal KIMIA UAS 2012-2013 Smt Ganjil Yg Diupload. by abdulkholis_smaniwa
Senin, 02 Desember 2013
Sabtu, 30 November 2013
Minggu, 04 Agustus 2013
Jumat, 12 April 2013
Senin, 08 April 2013
Senin, 28 Januari 2013
POLIMER
Polimer
Polimer adalah
molekul raksasa atau makromolekul. Polimer terbentuk dari gabungan rantai
molekul-molekul sederhana (monomer) yang sangat panjang sekali. Reaksi
pembentukan polimer dikenal dengan sebutan polimerisasi. Polimer alamiah
mencakup protein (seperti sutra,serat otot, dan enzim), polisakarida (pati dan
selulosa), karet, danasam-asam nukleat. Polimer buatan manusia hampir sama
aneka ragamnya dengan polimer alam.
Polimer terbagi
dalam tiga kelompok umum, yaitu:
a. Elastomer,
yaitu polimer dengan sifat-sifat elastik, seperti karet.
b. Serat,
yaitu polimer mirip benang, seperti kapas, sutra, atau nilon.
c. Plastik,
yaitu polimer yang berupa lembaran tipis, zat padat yang keras, dan dapat
dicetak (pipa, mainan anak-anak), atau salutan (cat mobil, pernis).
A. Reaksi
Pembentukan Polimer
Reaksi pembentukan polimer
dikelompokkan menjadi dua, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi
kondensasi.
1.
Polimerisasi Adisi
Polimerisasi adisi adalah perkaitan langsung antarmonomer berdasarkan reaksi adisi.
Polimerisasi adisi terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan rangkap, di mana
dengan bantuan suatu katalisator (misalnya peroksida),
maka ikatan rangkapnya terbuka dan monomer-monomer dapat
langsung berkaitan. Contohnya pembentukan polietilena (polietena)
2 monomer
dimer
polimer
2.
Polimerisasi Kondensasi
Pada polimerisasi kondensasi, monomer-monomer saling berkaitan dengan
melepas molekul kecil, seperti H2O dan metanol. Polimerisasi ini terjadi pada monomer yang
mempunyai gugus fungsi pada kedua ujungr antainya.
Tugas Individu
1. Apa yang dimaksud dengan polimer?
2. Jelaskan perbedaan antara
polimerisasi adisi dengan polimerisasi kondensasi!
3. Tuliskan reaksi polimerisasi dari:
a. pembentukan protein
b. pembentukan polietilena
c. pembentukan polivinilklorida (PVC)
B. Penggolongan
Polimer
Polimer dapat digolongkan berdasarkan asal, jenis monomer
pembentuk,dan sifat kekenyalan.
1. Penggolongan
Polimer Berdasarkan Asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan
atas polimer alam dan polimersintetis. Berikut ini beberapa jenis polimer alam
dan polimer sintetis
Polimer
|
Monomer
|
Polimerisasi
|
Sumber/Terdapatnya
|
POLIMER ALAM
|
|||
Protein
|
Asam amino
|
Kondensasi
|
Wol, sutra
|
Amilum
|
Glukosa
|
Kondensasi
|
Beras, gandum
|
Selulosa
|
Glukosa
|
Kondensasi
|
Kayu DNA
|
Asam nukleat
|
Nukleotida
|
Kondensasi
|
RNA
|
Karet alam
|
Isoprena
|
Adisi
|
Getah pohon
karet
|
POLIMER BUATAN
|
|||
Polietilena
|
Etena
|
Adisi
|
Plastik
|
PVC
|
Vinilklorida
|
Adisi
|
Pelapis lantai, pipa
|
Polipropilena
|
Propena
|
Adisi
|
Tali plastik,
karung plastik
|
Teflon
|
Tetrafluoroetilena
|
Adisi
|
Gasket, panci antilengket
|
2. Penggolongan
Polimer Berdasarkan Jenis Monomer Pembentuknya
Ditinjau dari jenis monomernya, polimer dibedakan menjadi dua,
yaitu:
a. Homopolimer, yaitu polimer hasil reaksi monomer yang
sejenis.
Strukturnya adalah: —————A – A – A – A – A —————
b. Kopolimer, yaitu polimer hasil reaksi monomer-monomer
yang lebih darisejenis.
Strukturnya adalah: —————A – B – A – B – A – B —————
3. Penggolongan
Polimer Berdasarkan Sifat Kekenyalannya
Berdasarkan sifat kekenyalannya, polimer dibedakan menjadi:
a. Polimer termoplastik, yaitu polimer yang bersifat
kenyal (liat) apabila dipanaskan dan dapat dibentuk menurut kehendak kita.
b. Polimer termoset, yaitu polimer yang pada mulanya
kenyal ketika dipanaskan, tetapi sekali didinginkan tidak dapat dilunakkan lagi
sehingga tidak dapat diubah menjadi bentuk lain.
C. Beberapa Polimer
Penting
Beberapa polimer
penting yang sering dipergunakan dalam kehidupan seharihari
dapat dilihat pada tabel
Polimer
|
Monomer
|
Penggunaan
Utama
|
Polietilena
|
Etilena,
CH2 = CH2
|
Film
dan lembaran, pipa, objek cetakan,isolasi listrik
|
Polivinilklorida
(PVC)
|
Vinilklorida,
CH2 = CHCl
|
Film
dan lembaran, pipa, objek cetakan, isolasi listrik, piringan hitam, kopolimer
dengan
vinil asetat untuk lantai
|
Poliakrilonitril
|
Akrilonitril,
CH2 = CHCN
|
Serat,
misalnya akrilan, orlon
|
Polimetilmetakrilat,
(PMMA)
|
Metilmetakrilat
CH2 = C(CH3)CO2CH
|
Flexiglas,
lucite, cat
|
Teflon
|
Tetrafluoroetilena,
CF2 = CF2
|
Objek
yang sangat tahan terhadap bahan kimia, salutan alat masak
|
Nilon–66
|
Asam
adipat
|
Serat,
objek cetakan
|
Bakelit
|
HO-COCH2CH2CH2CH2COOH
|
Objek
cetakan, pernis, lak Fenol dan formaldehida
|
TUGAS
1. Manakah di antara senyawa berikut ini yang dapat membentuk
polimer? Tuliskan reaksi polimerisasinya!
a. Asam propanoat
b. Suatu campuran etanol dan asam asetat
c. Suatu campuran gliserol dan asam oksalat
2. Sebuah molekul polipropilena dapat mencapai berat 500.000
sma. Berapa molekul propena diperlukan untuk membentuk molekul polipropilena?
3. Protein merupakan polimer adisi ataukah polimer kondensasi?
Jelaskan!
4. Sebutkan kegunaan senyawa-senyawa polimer dalam kehidupan
sehari-hari!
Karbohidrat
Karbohidrat dapat didefinisikan
sebagai polihidroksialdehida atau polihidroksiketon, serta senyawa yang,
menghasilkannya pada proses hidrolisis.
Molekul, karbohidrat terdiri atas atom-atom karbon, hidrogen, dan oksigen
dengan perbandingan atom hidrogen dan oksigen adalah 2:1.
A. Struktur
Karbohidrat
Pada senyawa yang termasuk karbohidrat
terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau gugus keton.
Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia yang
ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula
hubungannya dengan sifat fisika, dalam
hal ini aktivitas optik.
1.
Rumus Fischer
Keterangan:
• Garis horizontal: ikatan yang
terdapat di muka bidang kertas.
• Garis vertikal: ikatan yang
terdapat di sebelah belakang bidang kertas.
2. Rumus Haworth
3. Aktivitas Optik
Senyawa yang dapat menyebabkan
terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik.
Senyawa yang memutarcahaya terpolarisasi ke kanan diberi tanda + atau d
(dekstro), sedangkan yang memutar cahaya terpolarisasi ke kiri diberi tanda –
atau l (levo).
4. Konfigurasi
Molekul
a. D jika atom C asimetrik yang
terjauh dari gugus fungsi mengikat gugus OH di sebelah kanan.
b. L jika atom C asimetrik yang
terjauh dari gugus fungsi mengikat gugus –OH di sebelah kiri.
B. Penggolongan
Karbohidrat
1. Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat
yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon
saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak
menjadi karbohidrat lain. Monosakarida yang paling sederhana ialah
gliseraldehida dandihidroksiaseton.Berikut ini beberapa contoh
monosakarida.
a. Glukosa
Glukosa
adalah
suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat dapat
memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan.
b. Fruktosa
Fruktosa
adalah
suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisassi ke kiri,
karenanya disebut juga levulosa.
c. Galaktosa
Galaktosa mempunyai sifat memutar
bidang cahaya terpolarisasi kekanan.
d. Pentosa
Beberapa pentosa yang penting, di
antaranya ialah
1.
arabinosa,
2.
xilosa,
3.
ribosa,
4.
2– deoksiribosa.
2. Oligosakarida
Senyawa yang termasuk oligosakarida
mempunyai molekul yang terdiri atas beberapa molekul monosakarida.
a. Disakarida : terbentuk dari dua
monosakarida.
b. Trisakarida : terbentuk dari tiga
monosakarida.
c. Tetrasakarida : terbentuk dari
empat monosakarida.
DISAKARIDA.
Disakarida adalah karbohidrat yang
tersusun dari 2 molekul monosakarida, yang dihubungkan oleh ikatan glikosida.
Ikatan glikosida terbentuk antara atom C 1 suatu monosakarida dengan atom O
dari OH monosakarida lain. Hidrolisis 1 mol disakarida akan menghasilkan 2 mol
monosakarida. Berikut ini beberapa disakarida yang banyak terdapat di alam.
1. Maltosa
Maltosa adalah suatu disakarida dan merupakan hasil dari hidrolisis parsial tepung (amilum). Maltosa tersusun dari molekul α-D-glukosa dan β-D-glukosa.
Maltosa adalah suatu disakarida dan merupakan hasil dari hidrolisis parsial tepung (amilum). Maltosa tersusun dari molekul α-D-glukosa dan β-D-glukosa.
Struktur Maltosa
Dari struktur maltosa, terlihat
bahwa gugus -O- sebagai penghubung anta runit yaitu menghubungkan C 1 dari
α-D-glukosa dengan C 4 dari β-D-glukosa. Konfigurasi ikatan glikosida pada
maltosa selalu α karena maltosa terhidrolisis oleh α-glukosidase. Satu molekul
maltosa terhidrolisis menjadi dua molekul glukosa.
2.Sukrosa
Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam kehidupan sehari-hari sukrosa dikenal dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,2 –α.
Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam kehidupan sehari-hari sukrosa dikenal dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,2 –α.
Struktur sukrosa
|
Sukrosa terhidrolisis oleh enzim invertase
menghasilkan α-D-glukosa dan β-D-fruktosa. Campuran gula ini disebut gula
inversi, lebih manis daripada sukrosa.
Jika kita perhatikan strukturnya,
karbon anomerik (karbon karbonil dalam monosakarida) dari glukosa maupun
fruktosa di dalam air tidak digunakan untuk berikatan sehingga keduanya tidak
memiliki gugus hemiasetal.
Akibatnya, sukrosa dalam air tidak
berada dalam kesetimbangan dengan bentuk aldehid atau keton sehingga sukrosa
tidak dapat dioksidasi. Sukrosa bukan merupakan gula pereduksi.
3.Laktosa
Laktosa adalah komponen utama yang terdapat pada air susu ibu dan susu sapi. Laktosa tersusun dari molekul β-D-galaktosa dan α-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4'-β.
Laktosa adalah komponen utama yang terdapat pada air susu ibu dan susu sapi. Laktosa tersusun dari molekul β-D-galaktosa dan α-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4'-β.
Hidrolisis
dari laktosa dengan bantuan enzim galaktase yang dihasilkan dari pencernaan,
akan memberikan jumlah ekivalen yang sama dari α-D-glukosa dan β-D-galaktosa.
Apabila enzim ini kurang atau terganggu, bayi tidak mencernakan susu. Keadaan
ini dikenal dengan penyakit galaktosemia yang biasa menyerang bayi.
3. Polisakarida
Pada umunya polisakarida mempunyai
molekul besar dan lebih kompleks daripada mono dan oligosakarida. Molekul
polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri
atas satu macam monosakarida saja disebut homopolisakarida, sedangkan
yang mengandung senyawa lain disebut heteropolisakarida. Adapun contoh
senyawa homopolisakarida adalah:
a. Amilum
Amilum terdiri atas 250 – 300 unit
D–glukosa yang terikat dengan ikatan α 1,4 – glikosidik, jadi molekulnya merupakan rantai terbuka.
b. Glikogen
Glikogen jika dihidrolisis juga akan
menghasilkan D–glukosa.
c. Selulosa
Selulosa adalah suatu
disakarida yang terdiri atas dua molekul glukosa yang berikatan glikosidik
antara atom karbon 1 dengan atom karbon 4. Dengan asam encer tidak dapat
terhidrolisis, tetapi oleh asam dengankonsentrasi tinggi dapat terhidrolisis
menjadi selobiosa dan D–glukosa. Sedangkan contoh senyawa heteropolisakarida
adalah mukopolisakarida. Mukopolisakarida adalah suatu
heteropolisakarida, yaitu polisakarida yang terdiri atas dua jenis derivat
monosakarida. Derivat monosakarida yang membentuk mukopolisakarida tersebut
adalah gula amino dan asam
uronat.
C. Hidrolisis
Disakarida dan Polisakarida
Pemecahan (hidrolisis) molekul gula,
pati, dan selulosa yang kompleks menjadi molekul monosakarida mudah dilakukan
dalam laboratorium dengan cara mendidihkan larutan atau suspensi karbohidrat
dengan larutan encer asam.
Maltosa, pati, dan selulosa hanya
membentuk glukosa pada hidrolisis sempurna.
C12H22O11 + H2O → 2
C6H12O6
Maltosa Glukosa
(C6H10O5) x + xH2O → x C6H12O6
Selulosa Glukosa
Sukrosa menghasilkan fruktosa dan
glukosa sama banyak dalam hidrolisis.
C12H22O11 +
H2O → 2 C6H12O6 + 2 C6H12O6
Sukrosa Glukosa Fruktosa
Karena sukrosa memutar cahaya
terpolarisasi ke kanan dan campuran hidrolisis itu memutar ke kiri, maka
campuran glukosa-fruktosa yang dihasilkan disebut gula inversi. Campuran
ini lebih manis daripada sukrosa dan juga
tidak mudah mengkristal, bahkan di
dalam larutan pekat sekalipun, sehingga lebih disukai daripada sukrosa untuk
membuat kembang gula dan selai. Dalam membuat selai, asam-asam dari buah
mengkatalisis hidrolisis sukrosa
menjadi gula inversi. Karena itu
penting untuk menambahkan seluruh gula pada awal pembuatan. Dalam pembuatan
kembang gula, susu mentega (sisa susu setelah mentega diambil), cuka, atau krim
tartar kadang-kadang
ditambahkan sebagai katalis asam untuk
hidrolisis itu.
D. Selulosa dan
Modifikasi Kimianya
Selulosa merupakan bagian kayu dari
tumbuhan dan terdapat dalam semua sel tumbuhan. Dalam kayu itu sendiri, molekul
panjang selulosa terletak dalam baris-baris paralel untuk membentuk serat-serat
kayu, serat-serat itu terikat
bersama-sama oleh zat organik yang
lengket yang disebut lignin.
1. Kertas
Dalam membuat kertas, kayu dipotong
kecil-kecil dan dimasak dalam kalsium bisulfit atau bahan kimia lain untuk melarutkan ligninnya. Selulosa itu diambil
dengan penyaringan, diputihkan dengan klor atau hydrogen peroksida, H2O2 dan kemudian diberi
bobot, diukur, dan dilewatkan penggulung menjadi lembaran.
2. Rayon
Kebanyakan rayon dibuat dengan proses
viscose. Selulosa murni diperoleh dari kayu dengan proses yang diuraikan di
atas dan diolah dengan natrium hidroksida dalam air dan karbon disulfida,
cairan kental mirip sirup itu disebut viscose. Setelah diperam dan
disaring, viscose dipaksa menerobos lubang-lubang dari suatu alat pintal kecil
ke kolam asam sulfat. Cara ini mengendapkan selulosa sebagai benang-benang
sinambung yang dikumpulkan an dipuntir menjadi benang rayon.
3. Selulosa Nitrat
dan Selulosa Asetat
Tiap satuan glukosa dalam sebuah
molekul selulosa mengandung tiga gugus hidroksil. Bila selulosa bereaksi dengan
asam nitrat pekat dengan hadirnya asam sulfat, satu, dua, atau tiga gugus
hidroksil ini akan diganti dengan gugus nitrat, –ONO2, sehingga
terbentuk ester selulosa nitrat Jika selulosa diolah dengan asam asetat
dan asam sulfat, atau dengan
anhidrida asetat, gugus hidroksil
digantikan oleh gugus asetat dan terbentuk selulosa asetat. Ini
digunakan untuk pembuatan rayon asetat dan film potret.
E. Reaksi
Pengenalan Karbohidrat
1. Uji Molisch
Dengan cara meneteskan larutan
alfanaftol pada larutan atau suspense karbohidrat, kemudian asam sulfat pekat
secukupnya, sehingga terbentuk dua lapisan cairan dengan batas kedua lapisan
berwarna merah-ungu.
2. Gula Pereduksi
Monosakarida dan disakarida (kecuali
sukrosa) dapat ditunjukkan dengan pereaksi Fehling atau pereaksi Benedict.
3. Uji Iodin
Polisakarida penting, seperti amilum,
glikogen, dan selulosa dapat ditunjukkan dengan cara ditetesi larutan iodin
sehingga terbentuk warna biru ungu untuk amilum, cokelat merah untuk glikogen,
dan cokelat untuk selulosa.
TUGAS MANDIRI
1.
Apakah yang dimaksud dengan karbohidrat? Tuliskan rumus
strukturnya!
2.
Suatu karbohidrat tertentu tidak banyak larut dalam air, tidak
mempunyai rasa manis, tetapi larut perlahan-lahan bila dipanaskan dengan HCl
encer. Termasuk kelompok manakah karbohidrat ini? Mengapa?
3.
Apakah glukosa dan fruktosa merupakan gula isomer satu sama
lain? Mengapa? Apakah sifat kimia mereka berbeda secara bermakna? Mengapa?
4.
Mengapa kelarutan glukosa dalam air tinggi dan kelarutan
hidrokarbon induknya rendah?
5.
Mengapa karbohidrat memiliki aktivitas optik?
6.
Meskipun (+) glukosa dan (–) glukosa merupakan senyawa isomer,
sifat kimia dan fisika mereka yang biasa adalah sama. Mengapa?
7.
Satu gram gula, pati, atau karbohidrat kering lain memerlukan
sekitar 1 liter oksigen untuk oksidasi sempurna. Di pihak lain, 1 gram minyak
nabati atau lemak kering lainmemerlukan sekitar 2 liter.
a. Mengapa
berdasarkan komposisi karbohidrat dan lemak?
b. Sementara ini diandaikan bahwa mineral, lilin parafin, dan
bahan hidrokarbon lain adalah makanan. Akankah senyawa-senyawa tersebut
mengandung kalori yang lebih rendah per satuan bobot daripada minyak nabati?
Mengapa?
Protein
Protein merupakan polimer dari sekitar
20 jenis asam α -amino. Massa molekul relatifnya berkisar antara 6.000 sampai
jutaan. Unsur utama penyusun protein adalah C, H, O, dan N. Banyak juga protein
yang mengandung belerang (S), dan fosfor (P) dalam jumlah sedikit. Ada juga
beberapa protein yang mengandung besi, mangan, tembaga, dan iodin.
A.
Asam Amino
Asam amino ialah asam
karboksilat yang mempunyai gugus amino (–NH2).Meskipun ratusan
asam amino telah disintesis, hanya 20 yang telah diperoleh dengan hidrolisis
protein. Rumus umum asam amino adalah:
Gugus R adalah gugus pembeda antara
asam amino yang satu dengan asam amino yang lain. Ada asam amino yang hidrofob
(seperti glisin dan alanin),hidrofil (contohnya tirosin, lisin, dan asam
glutamat), ada yang bersifat asam
(asam glutamat), bersifat basa
(lisin), dan ada pula yang mengandung belerang (sistein) atau cincin aromatik
(tirosin). Gugus R asam amino tersebut sangat berperan dalam menentukan
struktur, kelarutan, serta fungsi biologis dari protein.
Asam amino mempunyai beberapa sifat,
antara lain:
1. Larut dalam air dan pelarut polar lain.
2. Tidak larut dalam pelarut nonpolar,
seperti benzena dan dietil eter.
3. Mempunyai titik lebur lebih besar
dibanding senyawa karboksilat dan amina.
4. Mempunyai momen dipol besar.
5. Bersifat elektrolit:
a. kurang basa dibanding amina
b. kurang asam dibanding karboksilat
6Bersifat amfoter
Karena mempunyai gugus asam dan gugus basa. Jika asam amino
direaksikan dengan asam maka asam amino akan menjadi suatu anion,dan sebaliknya
jika direaksikan dengan basa maka akan menjadi kation.
7. Dalam larutan dapat membentuk ion
zwitter Karena asam amino memiliki gugus karboksil (–COOH) yang bersifatasam dan gugus amino (–NH2) yang bersifat
basa, maka asam amino dapat mengalami reaksi asam-basa intramolekul membentuk
suatu ion dipolar yang disebut ion zwitter.
8. Mempunyai kurva titrasi yang khas.
9. Mempunyai pH isoelektrik,
yaitu pH pada saat asam amino tidak bermuatan. Di bawah titik
isoelektriknya, asam amino bermuatan positif dan sebaliknya di atasnya
bermuatan negative
Penggolongan Asam
Amino
Ditinjau dari segi pembentuknya, asam
amino dapat dibagi dalam dua golongan,
Dua kelompok asam amino, yaitu:
1.
Asam amino esensial, tidak dapat
disintesis dalam tubuh manusia. Terdiri dari: valin, leusin, isoleusin,
treonin,
lisin, metionin, fenilalanin, triptofan, histidin, dan arginin
2.
Asam amino non esensial, dapat
disintesis oleh tubuh manusia. Terdiri dari: glisin, alanin, serin, asam
glutamat,tirosin, sistein, dan prolin
»
Struktur berbagai asam amino dapat dilihat di bawah ini:
Asam Amino Essensial
Asam Amino Non Essensial
Ditinjau dari strukturnya, asam amino
dibagi dalam tujuh kelompok, yaitu
asam amino dengan rantai samping yang:
1. merupakan rantai karbon yang
alifatik
2. mengandung gugus hidroksil
3. mengandung atom belerang
4. mengandung gugus asam atau amidanya
5. mengandung gugus basa
6. mengandung cincin aromatik
7. membentuk ikatan dengan atom N pada
gugus amino
Tugas Mandiri
1. Apa yang dimaksud dengan asam
amino? Apa hubungan antara asam amino dengan protein?
2. Apa yang dimaksud dengan ion
zwitter dan mengapa asam amino bisa membentuk ion zwitter?
3. Mengapa asam amino mempunyai pH
isoelektrik?
4. Sebutkan perbedaan antara asam
amino esensial dan asam amino nonesensial!
5. Carilah di literatur kimia tentang
asam amino esensial, kemudian tuliskan rumus strukturnya!
C. Peptida
1. Tata Nama
Nama peptida diberikan berdasarkan
atas jenis asam amino yang membentuknya. Asam amino yang gugus karboksilnya
bereaksi dengan gugus –NH2 diberi akhiran –il pada namanya, sedangkan urutan penamaan
didasarkan pada urutan asam amino,
dimulai dari asam amino ujung yang masih mempunyai gugus –NH2.
2.
Sifat Peptida
Sifat peptida ditentukan oleh gugus
–NH2, gugus –COOH, dan gugus R. Sifat asam dan basa ditentukan oleh
gugus –COOH dan –NH2, namun pada peptida rantai panjang, gugus –COOH dan –NH2 tidak lagi
berpengaruh.Suatu peptida juga mempunyai titik isoelektrik seperti pada asam
amino.
3. Analisis dan
Sintesis Peptida
Salah satu cara untuk menentukan
urutan asam amino ialah degradasi Edman yang terdiri atas dua tahap
reaksi, yaitu reaksi pertama ialah reaksi antara peptida dengan
fenilisotiosianat dan reaksi kedua ialah pemisahan asam amino ujung yang telah
bereaksi dengan fenilisotiosianat.Cara lain adalah sintesis fasa padat.
D. Protein
Protein ialah suatu
polipeptida yang mempunyai bobot molekul yang sangat bervariasi, dari 5.000
hingga lebih dari satu juta. Protein terbentuk dari ikatan antarmolekul asam
amino (disebut ikatan peptida). Dua molekul asam amino dapat berikatan (berkondensasi) dengan
melepas molekul air sebagai berikut.
1.
Struktur Protein
Ada empat tingkat struktur dasar
protein, yaitu:
a. Struktur primer, yang menunjukkan
jumlah, jenis, dan urutan asam amino dalam molekul protein. Struktur primer
juga menunjukkan ikatan peptidaya ng urutannya diketahui.
b. Struktur sekunder.
c. Struktur tersier, yang menunjukkan
kecenderungan polipeptida membentuk lipatan atau gulungan, dan dengan demikian
membentuk struktur yang lebih kompleks. Struktur ini dimantapkan oleh adanya
ikatan antara gugus R pada molekul asam amino yang membentuk protein.
d. Struktur kuartener, yang
menunjukkan derajat persekutuan unit- unit protein.
Penggolongan
Protein
Ditinjau dari stukturnya, protein
dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu golongan protein sederhana dan protein
gabungan. Protein sederhana dapat dibagi dalam dua bagian menurut bentuk
molekulnya, yaitu protein fiber dan
protein globular.
3. Sifat – sifat
Protein
a. Ionisasi
b. Denaturasi
c. Viskositas
d. Kristalisassi
e. Sistem koloid
4. Reaksi – reaksi
Pengenalan Protein
a. Uji Biuret
Uji ini digunakan untuk mengetahui
adanya protein. Zat yang akan diselidiki mula-mula ditetesi larutan NaOH,
kemudian larutan CuSO4 yang encer. Jika terbentuk warna ungu, berarti zat itu
mengandung protein. Uji biuret positif bagi semua zat yang mengandung
ikatan,peptida.
b. Uji Xantoproteat
Uji ini digunakan terhadap protein
yang mengandung gugus fenil (cincin benzena). Jika protein yang mengandung
cincin benzene dipanaskan dengan asam nitrat pekat, maka terbentuk warna kuning
yang kemudian menjadi jingga bila dibuat alkalis (basa) dengan larutan NaOH.
c. Uji Belerang
Untuk mengetahui ada tidaknya unsur
belerang dalam suatu protein,mula-mula larutan protein dengan larutan NaOH
pekat (+ 6 M) dipanaskan, kemudian diberi beberapa tetes larutan timbal
asetat. Jika terbentuk endapan hitam (PbS), maka itu menunjukkan adanya belerang.
TUGAS MANDIri
1. Apa yang dimaksud dengan ikatan
peptida? Mengapa antar asam amino dapat membentuk ikatan peptida?
2. Sebutkan macam-macam struktur
protein dan dasar pengelompokannya!
3. Apa yang dimaksud dengan
denaturasi? Mengapa protein dapat mengalami denaturasi?
4. Pembelahan sempurna dengan hidrolisis ikatan peptida dalam
suatu protein mengakibatkan terbentuknya senyawa-senyawa tipe apa? Zat-zat apa
yang akan mengkatalisis hidrolisis ini?
5. Tunjukkan bagaimana molekul sistein, HSCH2CHNH2CO2H mungkin digabung
menjadi sebuah molekul protein. Nyatakan ikatan peptida dalam struktur
proteinnya!
6. Apakah sebuah molekul protein dapat dianalisis komponen
penyusunnya? Jika dapat, apa yang diartikan dengan urutan asam amin
Lemak
A.
Rumus Struktur dan Tata Nama Lemak
Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat
suku tinggi.Asam penyusun lemak disebut asam lemak. Asam lemak yangt erdapat
di alam adalah asam palmitat (C15H31COOH),asam stearat
(C17H35COOH), asam oleat (C17H33COOH), dan asam
linoleat (C17H29COOH).Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga molekul
asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida. Struktur
umum molekul lemak adalah sebagai berikut
Pada rumus struktur lemak di atas, R1–COOH, R2–COOH, dan R3–COOH adalah
molekul asam lemak yang terikat pada gliserol. Ketiga molekul asam lemak itu
boleh sama (disebut asam lemak sederhana) dan boleh berbeda (disebut lemak
campuran). Tetapi pada umumnya, molekul lemak terbentuk dari dua atau lebih
macam asam lemak. Sebagai contoh, salah satu komponen minyak kapas mempunyai
struktur sebagai berikut.
H2C
- CO -
(CH2)7 - CH
═ CH -
(CH2)7 – CH
│
HC - O – CO – (CH2)14 - CH3
│
H2C–
O– CO – (CH2)7 –CH═ CH– CH2– CH═ CH– (CH2)4– CH3
Nama lazim dari lemak adalah trigliserida.
Penamaan lemak dimulai dengan kata gliseril yang diikuti oleh nama asam
lemak.
gliseril
tristearat gliseril
trioleat(triolein)
(tristearin)
TUGAS MANDIRI
Tuliskan rumus struktur dari lemak
berikut.
1. Gliseril tripalmitat
2. Gliseril trilinoleat
1 . Jenis-jenis
Asam Lemak
Sebagaimana pembahasan sebelumnya
bahwa molekul lemak terbentuk dari gliserol dan tiga asam lemak. Oleh karena
itu, penggolongan lemak lebih didasarkan pada jenis asam lemak penyusunnya.
Berdasarkan jenis ikatannya, asam lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak
yang semua ikatan atom karbon pada rantai karbonnya berupa ikatan tunggal
(jenuh).
Contoh: asam laurat, asam palmitat,
dan asam stearat.
CH3(CH2)10COOH
C11H23COOH Asam laurat
CH3(CH2)14COOH
C15H31COOH Asam palmitat
CH3(CH2)16COOH
C17H35COOH Asam stearat
b. Asam lemak tak jenuh
Asam lemak tak
jenuh,
yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap pada rantai karbonnya.
Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan
asam linolenat.
CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH
C17H33COOH Asam oleat
CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7COOH
C17H31COOH Asam linoleat
CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2CH=CH(CH2)7COOH
C17H29COOH Asam linolenat
2. Hidrolisis Lemak
Pada pembahasan ester telah dijelaskan
bahwa reaksi pembentukan ester dari alkohol dengan asam karboksilat disebut reaksi
pengesteran (esterifikasi). Kebalikan dari reaksi esterifikasi
disebut reaksi hidrolisis ester.
R–CO–OH + R′ – OH →
R–C–OR′ + H2O
asam karboksilat alcohol ester
Dengan
demikian, hidrolisis lemak menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak.
C. Sifat-Sifat
Lemak
1. Sifat Fisis
Lemak
a. Pada suhu kamar, lemak hewan pada
umumnya berupa zat padat,sedangkan lemak dari tumbuhan berupa zat cair.
b. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam
lemakjenuh, sedangkan lemak yang mempunyai titik lebur rendah mengandung asam
lemak tak jenuh.
Contoh: Tristearin (ester gliserol dengan tiga molekul asam
stearat) mempunyai titik lebur 71 °C, sedangkan triolein (ester gliserol dengan
tiga molekul asam oleat) mempunyai titik lebur –17 °C.
c. Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam
air, sedangkan lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut
dalam air. (Mengapa?)
d. Semua lemak larut dalam kloroform
dan benzena. Alkohol panas merupakan pelarut lemak yang baik.
2. Sifat Kimia
Lemak
a. Reaksi Penyabunan atau Saponifikasi
(Latin, sapo = sabun) Pada pembahasan terdahulu telah diketahui bahwa
lemak dapat mengalami hidrolisis. Hidrolisis yang paling umum adalah dengan
alkali atau enzim lipase. Hidrolisis dengan alkali disebut penyabunan karena
salah satu hasilnya adalah garam asam lemak yang disebut sabun
Reaksi
umum:
Reaksi hidrolisis berguna untuk
menentukan bilangan penyabunan. Bilangan penyabunan adalah bilangan yang
menyatakan jumlah miligram KOH yang dibutuhkan untuk menyabun satu gram lemak
atau minyak. Besar kecilnya bilangan penyabunan tergantung pada panjang
pendeknya rantai karbon asam lemak atau dapat juga dikatakan bahwa
besarnya bilangan penyabunan
tergantung pada massa molekul lemak tersebut.
Bilangan penyabunan
sama dengan jumlah miligram kalium hidroksida (KOH) yang dibutuhkan untuk
menyabunkan satu gram lemak
b. Halogenasi
Asam lemak tak jenuh, baik bebas
maupun terikat sebagai ester dalam lemak atau minyak mengadisi halogen (I2 tau Br2) pada ikatan
rangkapnya. Karena derajat absorpsi lemak atau minyak sebanding dengan
banyaknya ikatan rangkap pada asam lemaknya, maka jumlah halogen yang dapat
bereaksi dengan lemak dipergunakan untuk menentukan
derajat ketidakjenuhan. Untuk
menentukan derajat ketidakjenuhan asam lemak yang terkandung dalam lemak,
diukur dengan bilangan yodium.
Bilangan yodium adalah bilangan
yang menyatakan banyaknya gram yodium yang dapat bereaksi dengan 100 gram
lemak.
Yodium dapat bereaksi dengan ikatan
rangkap dalam asam lemak. Tiap molekul yodium mengadakan reaksi adisi pada
suatu ikatan rangkap. Oleh karena itu makin banyak ikatan rangkap, maka makin
besar pula bilangan yodium.
Bilangan yodium
sama dengan banyaknya gram yodium yang diadisi oleh 100 gram lemak
c. Hidrogenasi
Sejumlah besar industri telah
dikembangkan untuk merubah minyak
tumbuhan menjadi lemak padat dengan
cara hidrogenasi katalitik (suatu
reaksi reduksi). Proses konversi
minyak menjadi lemak dengan jalan
hidrogenasi kadang-kadang lebih
dikenal dengan proses pengerasan.
Salah satu cara adalah dengan
mengalirkan gas hidrogen dengan tekanan
ke dalam tangki minyak panas (200 °C)
yang mengandung katalis nikel
yang terdispersi.
D. Reaksi
Pengenalan Lemak
Ada beberapa reaksi pengenalan lemak,
antara lain:
1. Uji Akrolein
Uji akrolein digunakan untuk
mengetahui adanya gliserol dalam lemak. Akrolein mudah dikenali dengan baunya
yang menusuk dengan kuat. Jika lemak dipanaskan dan dibakar akan tercium bau
menusuk disebabkan terbentuknya krolein.
2. Uji Peroksida
Uji peroksida bertujuan untuk
mengetahui proses ketengikan oksidatif pada lemak yang mengandung asam lemak
tak jenuh.
3. Uji Ketidakjenuhan
Uji ini digunakan untuk membedakan
lemak jenuh dan lemak tak jenuh.
E. Penggunaan Lemak
dan Minyak dalam Kehidupan Sehari-hari
Lemak atau minyak dapat dimanfaatkan
untuk beberapa tujuan, di antaranya sebagai berikut.
1. Sumber energi bagi tubuh
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai
cadangan makanan atau sumber energi. Lemak adalah bahan makanan yang kaya
energi. Pembakaran 1 gram lemak menghasilkan sekitar 9 kilokalori.
2. Bahan pembuatan mentega atau margarine
Lemak atau minyak dapat diubah menjadi mentega atau margarin
dengan cara hidrogenasi.
3. Bahan pembuatan sabun Sabun dapat
dibuat dari reaksi antara lemak atau minyak dengan KOH atau NaOH. Sabun yang
mengandung logam Na disebut sabun keras (bereaksi dengan keras terhadap kulit)
dan sering disebut sabun
cuci. Sedangkan sabun yang mengandung
logam K disebut sabun lunak dan di kehidupan sehari-hari dikenal dengan sebutan
sabun mandi
TUGAS MANDIRI
1. Apa yang dimaksud dengan asam lemak
jenuh dan asam lemak tak jenuh?
2. Mengapa lemak/minyak tidak dapat
bercampur dengan air?
3. Apa yang Anda ketahui dengan
istilah-istilah berikut.
a. Reaksi
saponifikasi
b. Bilangan
penyabunan
c. Bilangan yodium
4. Hitunglah bilangan penyabunan dari
gliseril tristearat!
5. Apakah perbedaan antara lemak
dengan minyak?
6. Mengapa minyak dapat mengalami
ketengikan?
7. Apa saja faktor yang mempengaruhi
kecepatan proses ketengikan dan bagaimana cara mencegahnya?
8. Tuliskan reaksi penyabunan dari
glseril trioleat!
9. Mengapa sabun dapat membersihkan
kotoran pakaian yang direndam dalam air, padahal
sabun terbuat dari lemak, sedangkan lemak bersifat tidak larut
dalam air?
10. Hitunglah bilangan penyabunan dari
gliseril tripalmitostearat! Tuliskan reaksinya!
→
Langganan:
Postingan (Atom)