Unsur-Unsur
Transisi Peride Keempat
Pada sistem periodik unsur, yang termasuk dalam golongan
transisi adalah unsur-unsur golongan B, dimulai dari IB –VIIIB. Sesuai dengan pengisian elektron pada subkulitnya, unsur
ini termasuk unsur blok d, yaitu unsur-unsur dengan elektron valensi
yang terletak pada subkulit d dalam konfigurasi elektronnya. Pada bagian ini unsur-unsur transisi yang
akan dibahas adalah unsur transisi pada periode 4, yang terdiri dari
skandium (Sc), titanium (Ti), vanadium (V),krom (Cr), mangan (Mn), besi (Fe),
kobalt (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu), dan seng (Zn).
Sifat-sifat unsure transisi
1. Sifat
Logam
Semua unsur
transisi adalah logam, yang bersifat lunak, mengkilap,dan penghantar listrik
dan panas yang baik. Hal ini disebabkan karena unsur transisi hanya mengandung
1 atau 2 elektron pada kulit terluar.
2. Bilangan Oksidasi
Tidak seperti
golongan IA dan IIA yang hanya mempunyai bilangan oksidasi +1 dan +2,
unsur-unsur logam transisi mempunyai
bilangan oksidasi yang lebih sejenis.Hal
ini disebabkan karena beberapa atau semua elektron pada orbital d dapat
digunakan bersama-sama dengan elektron valensi( elektron pada orbital s) dalam
membentuk senyawa
3.Sifat Kemagnetan
Setiap unsur
transisi mempunyai sifat magnetik:
a. paramagnetik,di
mana atom, molekul, atau ion sedikit dapat ditarik oleh medan magnet karena ada
elektron yang tidak berpasangan pada orbitalnya
contoh:
Logam Sc, Ti, V, Cr, dan Mn
b. diamagnetik,
di mana atom, molekul, atau ion dapat ditolak oleh medan magnet karena seluruh
elektron pada orbitnya berpasangan.
contoh Cu dan Zn.
c. feromagnetik, yaitu kondisi yang sama dengan
paramagnetik hanya saja dalam
keadaan padat contoh Fe,
Co, dan Ni
4. Ion Berwarna
Tingkat energi
elektron pada unsur-unsur transisi yang hampir sama menyebabkan timbulnya warna
pada ion-ion logam transisi. Hal ini terjadi karena elektron dapat bergerak ke
tingkat yang lebih tinggi dengan mengabsorpsi sinar tampak. Pada golongan
transisi, subkulit 3d yang belum terisi penuh menyebabkan elektron pada
subkulit itu menyerap energi cahaya, sehingga elektronnya tereksitasi dan
memancarkan energi cahaya dengan warna yang sesuai dengan warna cahaya yang
dapat dipantulkan pada saat kembali ke keadaan dasar.
5.ION
KOMPLEKS
a.
Pengertian Ion Kompleks
Ion
kompleks merupakan ion yang tersusun dari ion pusat (atom pusat)
yang dikelilingi oleh molekul atau ion (disebut ligan). Antara
ion pusat dengan ligan terjadi ikatan koordinasi. Jumlah ikatan
koordinasi yang terjadi antara ion pusat dengan ligan disebut bilangan koordinasi.
Contoh :
[Cu(H2O)4]2+ : atom pusatnya adalah Cu2+
ligannya
adalah H2O
bilangan
koordinasinya adalah 4
muatan
ion kompleks = bil Oks Cu + 4( muatan
ligan H2O) = +2 + 4
(0 ) =+ 2 + 0 =+ 2
b. Sruktur Ion Kompleks
Terbentuknya ion
kompleks disebabkan oleh adanya ikatan koordinasi antara atom pusat dengan
ligan. Atom pusat menyediakan orbital kosong yang nantinya akan ditempati oleh
pasangan electron dari ligan. Menurut teori Warner, terbentuknya ikatan melalui
pembentukan orbital gabungan dari atom pusat. Orbital gabungan ini sering
disebut dengan orbital bastar atau Hibridisasi.
Contoh : Ion kompleks yang terdiri dari atom
pusat Fe2+ dan enam buah ligan CN- ,ion kompleks apa yang terbentuk
?
Bilangan
koordinasi Fe = 6
Mutan ion kompleks = 2
+ 6 (-1) = -4
Rumus ion Kompleks ;
Fe(CN)64-
c. Tata Nama Senyawa Kompleks
Penamaan senyawa
kompleks menurut IUPAC mengikuti aturan sebagai berikut :
- Nama kation ( ion positif) disebut lebih dahulu, kemudian diikuti dengan nama anion (ion negatif) , seperti pada penamaan senyawa ion.
- Pada ion kompleks, urutan penyebutannya adalah : jumlah ligan – nama ligan – nama atom pusat ( biloks atom pusat ).
- Jumlah ligan disebut degan bahasa latin, 1 : mono, 2 : di, 3 : tri, 4: tetra 5 : penta 6 : heksa
- Nama ligan ditambah dengan akhiran o dengan cara :
–
Ligan-ligan yang berakhiran ida
diganti dengan o
–
Ligan-ligan yang berakhiran it
diganti dengan ito dan ato
–
Ligan netral diberi nama sesuai dengan nama
molekulnya ( dalam bahasa latin)
Cl- =
kloro C2O42- =
Oksalato
Br- =
bromo NO2- =
Nitrito
CN- =
Siano OH- =
Hidrokso
SCN- =
tiosiano H2O =
Akua
S2O32-
= tiosulfato NH3 =
Amina
UNSUR TRANSISI DI ALAM
Unsur transisi di alam umumnya terdapat dalam bentuk senyawa,
BEBERAPA UNSUR TRANSISI YANG PENTING
Besi (Fe)
Besi merupakan
unsur transisi periode keempat yang paling banyak dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari. Besi dari hasil pengolahan bijih besi melalui proses Tanur
tinggi disebut besi tuang
yang mengandung karbon lebih dari 4%. Sedangkan besi dengan kadar karbon kurang
dari 1% disebut engan besi lunak. Berikut proses pengolahan bijih besi
melalui proses Tanur tinggi
1. Campuran bahan baku
yang terdiri atas bijih besi, Fe2O3 atau Fe2O4,
CaCo3, atau SiO2 kokas (C) akan turun ke bagian
bawah dengan suhu yang lebih tinggi ± 850oC. Disini karbon terbakar
menjadi CO2 dan gas CO2 yang terjadi direduksi oleh
karbon menjadi gas CO
CO
+ O2 CO2
CO2
+ C 2CO
Suhu 13000
C
Gas CO yang
terjadi mereduksi bijih besi Reaksinya :
3
Fe2O3 + CO 2 Fe3O4 + CO2
Suhu 5000
C
Fe3O4 +
CO 3 FeO + CO2
Suhu 8500 C
FeO + CO
Fe + CO2
Suhu 10000 C
2.
Besi yang terbentuk masih dalam bentuk
padat (titik lebur besi ± 1.540oC) dan terus turun ke bagian lebih
bawah lagi . Disini besi yang terbentuk menyerap karbon. Oleh karena itu,
daerah ini disebut daerah karburasi atau daerah hangus (± 1000 oC),
karena menyerap karbon, sehingga titik lebur besi turun.
3.
besi yang telah menyerap karbon ini meluncur lagi ke bawah dan mencair (daerah
pencairan) besi cair berkumpul dibagian bawah tanur
4. pada bagian atas besi cair yang terjadi reaksi pembentukan kerak
CaCO3
- CaO + CO2
CaO + SiO CaSiO3
Pasir kerak
Tembaga ( Cu )
Tembaga merupakan
logam yang berwarna merah mengkilat dan banyak digunakan dalam pembuatan
alat-alat listrik karena sifatnya sebagai penghantar listrik yang baik. Berikut
cara pengolahan tembaga melalui proses Oksidasi Reduksi :
1.Proses
Floating( pengapungan).
Bijih kalkopirit 5% CuFeS2
digiling + air +minyak + detergen + udara
(ditiupkan)
2.Proses Roasting. CuFeS2 di
pangggang Roasting + SiO2 untuk mengikat FeO menjadi kerak FeSiO3
3.Reduksi. Cu2O hasil roasting
+ CuS hasil floating dipanaskan dalam tanur tertutup, Reduksi
4.Pemurnian. Cu blister copper di
elektrolisis sehingga menghasilkan Cu
murni pada katode
Kerjakan
Tulislah nama senyawa dan ion kompleks di bawah ini :
Tulislah nama senyawa dan ion kompleks di bawah ini :
1.
K4[Fe(CN)6]
2.
Cu3[Fe(CN)6]2
3.
[Cu(NH3)4(NO3)2
4.
[Zn(NH3)3Cl]+
5.
[Cr(H2O)4Cl2]+
6.
[Pt(NH3)4][CuCl]4
Tulislah rumus kimia senyawa dan ion kompleks berikut :- Kalium heksasianomanganat (II)
- ion tetrasianozinkat(II)
- Tetraamindiklorokobalt(III) nitrat
- Ion Tetraaminmonosulfatokrom(III)
- Heksaaminkrom(III)tetraklorokuprat(II)
sipp mantab
BalasHapusMakasih semua sangat bermanfaat bagi saya, makasih
BalasHapusawesome broo
BalasHapusMantap bro 😋😋😋😋😋💞💞
BalasHapusokee
BalasHapusasiap santuy
BalasHapusMakasih ka, membantu banget
BalasHapusThanks kak..
BalasHapus